Okay, saya nulis postingan ini beberapa saat setelah saya menerima kembali paspor saya dari TLScontact via JNE. Bahkan tangan saya masih gemeteran nih, hahaha.. Fyi, ini adalah pertama kalinya saya mengurus visa Schengen dan tanpa bantuan travel agent pula! Jangan ditanya seberapa banyak drama yang terjadi selama persiapan dokumen yang diperlukan untuk mengurus visa ini. Berurai air mata pun, lol.
Awalnya saya galau mau apply via embassy negara mana. Udah milih Spanyol, tapi pas baca persyaratannya di website BLS Spain Visa Application Centre Indonesia ternyata tertera kalimat: Tidak ada koreksi pada halaman Endorsement (dengan pengecualian). Sedangkan di paspor saya ada nama tambahan di halaman tersebut. Karena ragu, akhirnya saya kirim email ke info.jkt@blshelpline.com pada tanggal 16 Agustus 2018 dan dibalas oleh mereka dua hari kemudian.
Sehubungan dengan pertanyaan Anda, dapat Kami sampaikan bahwa untuk penambahan nama tersebut Anda harus membatalkan penambahan nama tersebut di Imigrasi setempat. Penambahan nama tersebut tidak bisa Kami proses applikasi Anda karena bertentangan dengan peraturan pengajuan applikasi visa di Kedutaan Besar Spanyol.
Kami sarankan agar Anda untuk datang langsung ke BLS untuk dijelaskan secara lengkap.
Dang.
Gimana mau datang langsung kesana, kan saya tinggal di Balikpapan. π Jadinya saya telepon ke BLS untuk lebih memastikan lagi. Dan jawabannya tetap sama. Tidak boleh ada nama tambahan, malah disarankan untuk bikin paspor baru lagi. Eaaa.. Paspor saya masih berlaku sampai November 2019, semacam nggak ikhlas gitu kalo sekarang udah harus ganti paspor baru. Ahaha..
24 Agustus 2018, masih belum jelas mau apply visa Schengen dimana, saya malah nekat issued tiket Vietnam Airlines untuk penerbangan Jakarta – Paris – Jakarta, nemu harga promo Rp 10,7 juta. Iya, memang nggak semurah tiket promo ke Eropa biasanya sih, tapi itu harga termurah untuk tanggal keberangkatan dan kepulangan saya nanti. π
Terus gimana?
Ada teman yang menyarankan untuk apply lewat Netherland embassy aja, karena lebih gampang dan approval rating-nya tinggi. Masalahnya, saya nggak mau mampir ke Belanda sama sekali. Dan nggak mau juga ambil resiko keluar masuk Paris menggunakan visa Schengen yang dikeluarkan oleh Netherland embassy.
πͺ
Akhirnya, saya memutuskan untuk apply visa Schengen lewat Perancis. Mulai baca-baca blog traveler Indonesia yang pernah punya pengalaman serupa, dan mulai buka website TLScontact Visa Application Centre (agen resmi yang ditunjuk oleh Kedutaan Besar Perancis untuk mengurus aplikasi visa Perancis di berbagai negara), untuk melihat dokumen persyaratan apa aja yang dibutuhkan, dan langsung saya print biar lebih mudah bikin check list-nya. Formulir visa juga bisa kita download di situ.
Required Documents
Persyaratannya sama seperti persyaratan aplikasi visa Schengen jika apply di Kedutaan Besar negara Schengen lainnya. Tapi di postingan ini saya cuma mau highlight persyaratan apa aja yang based on personal experience udah bikin saya bingung dan galau berhari-hari, lol.
- Rekening tabungan. Banyak yang bilang, harus punya saldo minimal Rp 50 juta di rekening tabungan agar pengajuan visa Schengen bisa disetujui. Ya Allah, perasaan mah Princess udah kerja keras bagai onta selama bertahun-tahun tapi kenapa rekening tabungan nggak pernah nyampe segitu saldonya? ππ
Anyway, InsyAllah itu nggak berpengaruh. Yang penting mencukupi untuk biaya hidup kita selama di Eropa dan hitungannya masuk akal. Kemarin saya pakai rekening tabungan dengan saldo terakhir Rp 26 jutaan. Tiket PP dari/ke Indonesia udah dibayar dan masa tinggal selama 12 hari. - Dokumen persyaratan yang perlu diterjemahkan ke Bahasa Inggris: KTP, KK, dan Akta Kelahiran. Saya translated sendiri, nggak pakai penerjemah tersumpah. Surat Keterangan Kerja dari perusahaan tempat kita bekerja sebaiknya juga langsung dibuat dalam Bahasa Inggris.
- Reservasi hotel bisa pakai booking.com yang Free Cancelation atau Agoda. Saya sih pakai Agoda yang Pay Later, bisa free cancelation dan kartu kredit nggak akan ke-charge sebelum tanggal yang ditentukan.
- Asuransi perjalanan, saya beli online di website AXA Mandiri seharga USD 50,4 (udah dipotong diskon USD 12,6) untuk paket premi Worldwide Including SCHENGEN (Platinum) dengan periode asuransi mulai tanggal 25 Desember 2018 s/d 15 Januari 2019. Total yang saya bayarkan dalam Rupiah sebesar Rp 745.920
- Itinerary selama di Eropa saya bikin full 12 hari di Paris. Formatnya saya pakai format itinerary dari visa Jepang dua tahun lalu. Tinggal diganti isinya doang, ahahaha.. Saya bikinnya juga yang simple dan nggak full schedule, cuma mengunjungi dua tempat wisata per hari. Sehari sebelum terbang pulang malah saya tulis: Rest in hotel. Pastikan jangan sampai ada hari yang terlewat di itinerary itu, ya.
Dokumen persyaratan udah lengkap, disusun rapi sesuai urutan yang diminta dan dibikin 1 rangkap asli, 1 rangkap copy. Selanjutnya pada tanggal 27 Agustus 2018 saya bikin jadwal janji temu untuk submit aplikasi visa Schengen Perancis melalui website TLScontact, saya pilih kehadiran tanggal 08 Oktober 2018, jam 09:30 pagi.
Long story short, I submitted my visa application documents on the scheduled time and date. My hands were shaking when I was writing down my home address for the courier service form. Ahahaha.. That was how nervous I was that day. They also took my biometric information (10 fingerprint and digital photo).
That was Monday.
On Thursday, October 11, 2018, back in Balikpapan, I got an email from TLScontact with subject: TLScontact Application Return by Courier / Expedition de vos documents par courrier par TLScontact / TLScontact Pengembalian Paspor dengan Jasa Kurir
π±π±π±
Cuma 3 hari kerja, bok!!
Kebayang dong gimana makin nervous and anxious-nya saya hari itu. Langsung deh telepon TLScontact buat minta nomor resi JNE dan langsung pula saya tracking tiap jam. Ahahaha..
Besoknya, amplop berisi paspor sudah di tangan. Makin deg-degan parah saya. Nggak berani buka amplopnya. π Finally, I asked a coworker to open it for me. I also asked her to please check my passport, ada visa Schengen Perancis-nya apa nggak. Dia dooong bangke banget pake bilang gini,
Gak ada apa-apa dalam paspornya, Mbak.
…
Saya lemas seketika.
Ya Allah, masa ditolak banget sih visa saya? Perjuangannya kan subhanallah banget.
π
Terus saya ambil paspor dari tangan dia dan ngecek sendiri.
OMG.
I screamed βAAAAARGHHH!!β at the top of my lungs. At work. Office hours. Literally. Everyone on our floor was startled, even my boss too. π€£
See you in Paris! ππ
Leave a Reply